Kegagalan Gereja Saat Ini-Sakramen Dan Uang
Pada hari ini, Gereja berdiri ditengah situasi dunia yang sudah semakin hari semakin maju, badai sekularisme, pergolakan politik dan terorisme.
Gereja sungguh berada di tengah-tengah Gurun nestapa. Ini yang dirasakan oleh gereja (kita) hari ini.
Di tengah hiruk pikuknya situasi globalisasi, kita (umat) mengalami satu kenyataan sedih yang lahir dari dalam gereja (pemimpin) itu sendiri.
Ada perbedaan pelayanan Kasih Allah bagi setiap umat.
Untuk setiap pelayanan pastoral, kita (Gereja) dapat secara jelas melihat karya-karya tersebut dalam setiap Kelompok Umat Basis. Yang paling menonjol adalah situasi kehidupan mereka. Ada yang Miskin,Berkecukupan dan ada yang Terbilang Kaya. Di sini dapat kita lihat: bahwa pelayanan Kasih Kristus sungguh berbeda antara yang miskin dan kaya. Kadang-kadang pelayanan sakramen dan sakramentali bagi saudara-saudari yang miskin selalu di ulur-ulur dan ditunda; padahal mereka sangat membutuhkannya. Pemicu hal ini adalah: " Belum melunasi Keuangan Gereja". Sepertinya uang memiliki kedudukan tertinggi daripada Sakramen dan Sakramentali yang harus diterima oleh umat yang tidak memiliki cukup uang.
Ini adalah tantangan besar bagi gereja (pemimpin): Antara Uang dan pelayanan Kasi Allah (Sakramen) kepada umatnya.
Tantangan itu melahirkan penilaian bahwa ada pemilahan pelayanan antara yang miskin dan yang kaya. Ini TIDAK DAPAT DISANGKAL. Bagi saudara-saudari yang berkecukupan, ini adalah hal yang sangat mudah; dan dengan mudah pula mendapat pelayanan sakramen dan sakramentali.
Gereja sungguh berada di tengah-tengah Gurun nestapa. Ini yang dirasakan oleh gereja (kita) hari ini.
Di tengah hiruk pikuknya situasi globalisasi, kita (umat) mengalami satu kenyataan sedih yang lahir dari dalam gereja (pemimpin) itu sendiri.
Ada perbedaan pelayanan Kasih Allah bagi setiap umat.
Untuk setiap pelayanan pastoral, kita (Gereja) dapat secara jelas melihat karya-karya tersebut dalam setiap Kelompok Umat Basis. Yang paling menonjol adalah situasi kehidupan mereka. Ada yang Miskin,Berkecukupan dan ada yang Terbilang Kaya. Di sini dapat kita lihat: bahwa pelayanan Kasih Kristus sungguh berbeda antara yang miskin dan kaya. Kadang-kadang pelayanan sakramen dan sakramentali bagi saudara-saudari yang miskin selalu di ulur-ulur dan ditunda; padahal mereka sangat membutuhkannya. Pemicu hal ini adalah: " Belum melunasi Keuangan Gereja". Sepertinya uang memiliki kedudukan tertinggi daripada Sakramen dan Sakramentali yang harus diterima oleh umat yang tidak memiliki cukup uang.
Ini adalah tantangan besar bagi gereja (pemimpin): Antara Uang dan pelayanan Kasi Allah (Sakramen) kepada umatnya.
Tantangan itu melahirkan penilaian bahwa ada pemilahan pelayanan antara yang miskin dan yang kaya. Ini TIDAK DAPAT DISANGKAL. Bagi saudara-saudari yang berkecukupan, ini adalah hal yang sangat mudah; dan dengan mudah pula mendapat pelayanan sakramen dan sakramentali.
Gereja (pemimpin) cukup mampu mewartakan Kasih Kristus dalam dan melaui setiap kothba dan renungan, tetapi GAGAL mewartakan Kristus dalam tindakan nyata. Ada batu sandungan yang membuatnya terjatuh. Batu itu memang kecil tetapi ia mampu membuat manusia jatuh terjungkal.
Option for the poor seharusnya bermula dari dalam diri gereja (pemimpin dan umat); yang ditampilkan dalam setiap pelayanan.
Dahulu Yesus mengajarkan Gembala Yang Mencari Domba, dan kini domba semakin banyak.
Hari ini domba menjumpai gembalanya, tetapi tuan gembala menolak dan mengusir domba itu hanya karena ia tidak memiliki uang.
Marilah kita (Gereja) mendoakan Gereja (pemimpin), agar tidak mudah tergoda oleh harta duniawi melainkan membagi harta surgawi jauh sebelum harta duniawi diperoleh.
Option for the poor seharusnya bermula dari dalam diri gereja (pemimpin dan umat); yang ditampilkan dalam setiap pelayanan.
Dahulu Yesus mengajarkan Gembala Yang Mencari Domba, dan kini domba semakin banyak.
Hari ini domba menjumpai gembalanya, tetapi tuan gembala menolak dan mengusir domba itu hanya karena ia tidak memiliki uang.
Marilah kita (Gereja) mendoakan Gereja (pemimpin), agar tidak mudah tergoda oleh harta duniawi melainkan membagi harta surgawi jauh sebelum harta duniawi diperoleh.
0 Response to "Kegagalan Gereja Saat Ini-Sakramen Dan Uang"
Posting Komentar