Nabi Musa

Sejak awal hidupnya Musa ada di bawah penyelenggaraan Tuhan. Ia luput dari nasib anak laki-laki tang lahir di antara orang-orang Israel. Ia luput dari kematian karena dihanyutkan dalam sungai Nil (Keluaran 2:1-10). Sebaliknya ia mendapat didikan di istana Firaun. Di sana ia berkesempatan mempersiapkan diri bagi tugas panggilannya di kemudian hari, yakni menjadi pemimpin bangsanya.

Ia menjadi pembela bagi saudara sebangsanya dari kekerasan seorang pegawai Mesir. Orang itu tewas akibat pembelaan Musa bagi saudara sebangsanya. Ketika Musa melihat dua saudara sebangsanya berkelahi, ia mencoba mendamaikan mereka. Sementara hendak melerai perkelahian itu, ia mendengar bahwa pembunuhannya terhadap orang Mesir pada hari sebelumnya sudah tersebar. Ia lalu melarikan diri dan pergi ke Midian. Setibanya di Midian, ia sekali lagi membela gadis-gadis yang datang menimba air melawan kekerasan sejumlah gembala terhadap mereka. Musa tidak dapat membiarkan ketidak adilan berlangsung. Ia harus melawannya. Atas pembelaannya itu, Musa diundang gadis-gadis itu ke rumah orang tuanya yakni Yitro, seorang imam di Midian. Kemudian Musa menikah dengan salah seorang dari putri imam itu. Di sana ia bekerja pada mertuanya, yaitu menggembalakan kawanan domba.
     Sementara itu orang Israel masih mengeluh karena perbudakan dan mereka berseru-seru sehingga teriakan mereka sampai kepada Allah. Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjiann-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub. Maka Allah melihat orang Israel itu dan Allah memperhatikan mereka ( Keluaran 2:23-25).



Musa Diutus Allah
Ketika Musa sedang menjaga domba-dombanya terjadilah suatu peristiwa besar; Musa melihat sebuah semak duri menyala tetapi tidak terbakar. Musa mendekati semak duri itu. Lalu dari tengah-tengah semak duri itu Allah memperkenalkan Diri sebagai Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub dan menyuruh dia menghadap Firaun agar diizinkannya bangsa Israel keluar dari Mesir (Keluaran 2:21-4:17). Allah berfirman: Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka (Keluaran 3:7-8). Atas kekuatiran Musa, apakah Firaun mau mendengarkannya, apakah bangsanya sendiri mau menerimanya sebagai pemimpin, berfirmanlah Allah: Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu: " AKULAH AKU  telah mengutus aku kepadamu (Keluaran 3:14). "Itulah nama-Ku: AKU ADALAH AKU: YAHWEH. Demi Kuasa 'Aku Ada' akan Aku tuntun umat-Ku ke tanah yang telah Kujanjikan kepada nenek moyangmu. Allah menetapkan pula janji yang Ia buat dengan Abraham. Dari Musa Allah menuntut kepercayaan sebesar kepercayaan Abraham leluhurnya.

Keberangkatan Israel

Pesan Allah disampaikan Musa kepada Firaun. Allah memperkuat perkataan Musa dengan mukjizat-mukjizat. Karena Firaun tetap tegar hati, Allah menjatuhkan sepuluh tulah ke atasnya (Keluaran 7-11). Allah memberikan pesan kepada Musa, " Beginilah Firman Tuhan: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung (kesayangan). Sebab itu Aku berfirman kepadamu: biarlah anak-Ku itu pergi supaya mereka beribadah kepada-Ku (di luar tanah kafir Mesir). Jikalau engkau menolak membiarkannya pergi, Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung (Keluaran 4:23).

Allah berkata kepada Musa bahwa waktunya telah tiba, Allah menjatuhkan hukuman itu. Menjelang saat penghukuman itu, tiap-tiap keluarga Israel diperintahkan menyembelih seekor anak domba. Dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu rumah mereka masing-masing. Demi melihat apa yang diperbuat oleh orang-orang Israel itu, Allah Melewati mereka. Itulah paskah, malam terjadinya peristiwa Allah lewat dan melindungi bangsanya.

     Saatnya telah tiba bagi Allah untuk membebaskan bangsa-Nya dari perbudakan Mesir. Orang Israel harus merayakan peristiwa pembebasan itu dengan suatu perjamuan. Perjamuan itu untuk selamanya akan disebut Perjamuan Paskah Yahudi. Allah menentukan cara menjalankan perjamuan Paskah itu: dengan memakan anak domba (domba Paskah), dengan roti tidak beragi dan sayuran-sayuran pahit. Dengan terburu-burulah kamu memakannya dengan pinggang berikat, kasut di kaki dan tingkat di tangan (Keluaran 12).

Setelah perjamuan selesai, berangkatlah bangsa Israel menuju laut Teberau (Laut Gelagah atau Laut Merah) dikisahkan Allah menuntun umat-Nya (Keluaran 13:17-22). Allah melindungi mereka sepanjang perjalanan mereka ( Ia berjalan dalam tiang awan dan tiang api-Keluaran ayat 21). Yahwehlah yang menghantar bangsa-Nya keluar dari perbudakan di Mesir. Sementara itu Allah membiarkan tentara Mesir mengejar orang Israel namu Dia membela bangsa-Nya. Untuk itu bangsa Israel dituntut kepercayaannya kepada Allah pelindung mereka. Musa berkata " janganlah takut berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan" (Keluaran 14:13).
Untuk menyeberangi laut itu, Musa mencari tempat di mana laut agak sempit yaitu daera rawa-rawa antara teluk Suez dan laut Tengah. Tuhan menguakan air laut dengan perantaraan angin Timur yang keras (Keluaran 14:21), sehingga orang Israel dapat menyeberang. Ketika angin timur berhenti bertiup, terjadilah pasang naik, sehingga kereta kuda orang Mesir tenggelam.

Sesudah menyeberang dengan selamat, Musa bersama saudarinya Miryam dan seluruh bangsa Israel memuji Allah penyelamat mereka. Nyanyian pujian itu (Keluaran 15:1-21) menjadi madah pujian bagi segala angkatan dan tetap dikumandangkan dalam Mazmur-Mazmur " Ya Allah Engkau telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba (Mazmur 77:21) atau Engkaulah Gembala kami (Mazmur 23:1;80:2).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nabi Musa"

Posting Komentar