Waktu penulisan Injil Thomas
Saat ini ada banyak perdebatan tentang kapan teks ini disusun. Para pakar biasanya tergolong ke dalam dua kubu: kubu awal' yang mendukung waktu penulisan sekitar tahun 50-an sebelum injil-injil kanonik dan kubu belakanganyang setuju bahwa waktu penulisannya terjadi setelah injil-injil kanonik terakhir pada tahun 100-an. Di antara para sarjana kritis, kubu awal dominan di Amerika Utara, sementara kubu akhir lebih populer di Eropa (khususnya di Britania dan Jerman).
Kubu awal
Kubu awal berpendapat bahwa karena isinya umumnya bahan-bahan orisinal dan tampaknya tidak didasarkan pada injil-injil kanonik, Injil Tomas tentu telah ditulis berdasarkan suatu tradisi lisan. Karena praktik yang menganggap tradisi lisan berwibawa berakhir pada abad ke-1, Injil Tomas tentunya telah ditulis sebelum masa itu, barangkali malah sekitar tahun 40. Karena tanggal ini lebih awal daripada tanggal-tanggal penulisan keempat injil yang tradisional, ada sejumlah klaim bahwa Injil Tomas adalah Injil Q—atau mempunyai kaitan dengannya. Injil Q adalah sebuah teks (atau versi lisan) teoretis yang diduga telah menyebar ke dalam bagian-bagian dari Injil Matius dan Lukas yang dikenal sekarang, dan yang dalam cara tertentu tidak menyalin dari Injil Markus.
Kubu awal berpendapat bahwa sekitar setengah bahan-bahan dalam Injil Tomas ini tidak ada paralelnya di dalam Perjanjian Baru, dan setidak-tidaknya sebagian dari bahan-bahan ini diduga dapat dikatakan berasal dari Yesus historis, seperti ucapan 41 "Jadilah orang-orang yang lewat."
Kamp awal juga mencatat bahwa Q hampir secara universal dianggap oleh para pakar Alkitab sebagai penjelasan yang paling hemat untuk masalah sinoptik dan secara luas dianggap sebagai teks tertulis ajaran-ajaran Yesus yang paling tua. Menurut hipotesis, Q hadir dalam 3 strata, yang disebut Q1, Q2, dan Q3; bahan-bahan apokaliptik tergolong dalam Q2 dan Q3. Para pakar Alkitab telah mengidentifikasikan 37 ucapan yang bertumpang tindih antara Tomas dan Q, yang kesemuanya diduga berada dalam Q1 atau Q2, dan tak satupun dari ucapan-ucapan ini mencakup bahan-bahan apokaliptik Q3 yang berasal dari masa yang belakangan. Karena itu, Tomas tidak atau sedikit sekali memperlihatkan pengetahuan tentang adanya Q3, tidak memuatnya atau tidak menyadari kehadiran Q3. Lapisan-lapisan Q1 dan Q2 diduga berasal dari waktu yang lebih awal dari keempat Injil. Karena itu, Injil tomas diduga berasal dari waktu yang lebih awal.
Argumen sentral dari Elaine Pagelsdalam bukunya Beyond Belief (2003) ialah bahwa tampaknya ada konflik antara Injil Yohanes dengan Injil Tomas.Menurut Pagels, yang adalah Profesor Agama Harrington Spear Paine di Universitas Princeton, ayat-ayat tertentu dalam Injil Yohanes hanya dapat dipahami dalam terang ucapan-ucapan, gagasan, tradisi, keyakinan filosofis, dan komunitas, yang mirip dengan Tomas, entah secara tepat atau tidak direpresentasikan di dalam Injil Tomasyang kita kenal sekarang. Contoh yang paling terkenal dalam Injil Yohanes adalah tentang "Tomas yang peragu," yang ditafsirkan Pagels sebagai bantahan terhadap komunitas Tomas. Dalam Yohanes, Tomas yang peragu digambarkan menyentuh Yesus, mengakui hakikat jasmaninya. Gambaran ini berlawanan dengan doketisme kelompok-kelompok gnostik. Penafsiran Pagels tentang Yohanes secara logis mensyaratkan bahwa gagasan-gagasan seperti Tomas atau suatu komunitas yang mirip dengannya, bila tidak kehadiran Injil Tomas yang kita kenal sekarang, sudah ada ketika Injil Yohanes ditulis. Sebuah evaluasi yang tidak simpatik terhadap buku Pagels dapat ditemukan di sini.
Sebuah argumen lain yang mendukung kubu yang awal ialah bahwa ada tumpang tindih antara surat-surat Paulus dan Injil Tomas. Kumpulan surat-surat Paulus yang otentik, yang mencakup 1 Korintus, Galatia, dan Filipisecara universal dianggap oleh para ahli Alkitab berasal dari waktu yang lebih awal daripada Injil-injil Kanonik (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes). Ada bagian-bagian yang bertumpang tindih di dalam Paulus dan Tomas, yang tidak ditemukan dalam Injil-injil kanonik, (ataupun dipersaksikan oleh keduanya), dan karena itu Tomas mungkin telah meminjam dari suatu kumpulan ucapan bersama yang juga dimanfaatkan oleh Injil-injil kanonik dan oleh Tomas. Menurut teori ini, Paulus memanfaatkan ucapan-ucapan yang secara luas diakui berasal dari Yesus, dan sebagian daripadanya secara unik dilestarikan dalam Injil Tomas.
Kubu awal berpendapat bahwa bila Tomas mengenal Perjanjian Baru, termasuk surat-surat Paulus, dan bila Tomas dianggap memperlihatkan kecenderungan-kecenderungan gnostik, maka sungguh mengejutkan bahwa ia tidak mengambil kesempatan untuk mencantumkan banyak ayat yang akan mendukung teologi "gnostik" seperti itu, yang hadir dalam Perjanjian Baru yang kanonik, seperti misalnya Yohanes 8:58 ""Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Injil Tomas memang mencantumkan banyak sekali bahan yang tidak ditemukan kesejajarannya di dalam Perjanjian Baru. Namun Injil ini tidak memiliki istilah-istilah yang khas dari Gnostisisme abad ke-2 seperti misalnya archon, pleroma, aeon, demiurgos yang akan diharapkan muncul dari suatu produk dari Gnostisisme historis: hal ini dianggap oleh sebagian ahli sebagai sebuah bukti lainnya yang mendukung waktu penulisan yang lebih awal.
Kubu belakangan
Sebaliknya, kubu yang belakangan berpendapat bahwa Tomas ditulis pada suatu masa setelah tahun 100, umumnya pada awal dan pertengahan abad ke-2, namun segelintir orang berpendapat bahwa Tomas bergantung pada Diatessaron yang disusun tak lama setelah tahun 172. Karena potongan-potongan Injil Tomas yang berbahasa Yunani ditemukan di Mesir biasanya dianggap ditulis antara 140 dan 200, posisi yang sangat terlambat, pasca-Diatessaron tetap merupakan posisi minoritas kecil, bahkan di kalangan kubu yang belakangan.
Argumen utama yang diajukan oleh kubu yang belakangan adalah argumen dari redaksi. Dalam solusi yang paling umum diterima terhadap masalah Sinoptik, Matius dan Lukas dianggap sama-sama memanfaatkan Markus, ditambah lagi suatu kumpulan ucapan yang kini hilang, yang disebut Q, untuk menyusun injil-injil mereka. Kadang-kadang Matius dan Lukas memodifikasi kata-kata dari sumber mereka, (Markus atau Q), dan teks yang telah dimodifikasi itu dikenal sebagai “redaksi.” Lawan-lawan dari kubu yang belakangan berpendapat bahwa sebagian dari redaksi yang sekunder yang diciptakan oleh Matius dan Lukas muncul di dalam Tomas, yang berarti bahwa Tomas ditulis setelah Matius dan Lukas selesai disusun. Karena Matius dan Lukas pada umumnya diduga disusun antara tahun 80-an dan 90-an, Tomas tentunya disusun belakangan dari kedua waktu itu.
Para anggota dari kubu awal menjawab argumen ini dengan mengatakan bahwa para penulis paad abad ke-2 mungkin adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas penyuntingan Sinoptik yang kini hadir di dalam manuskrip-manuskrip Tomas yang ada di tangan kita, bukan para pengarangnya yang asli. Namun kedua kubu ini sepakat bahwa alur teks ini pada abad ke-2 membuat penetapan waktu penulisan Tomas sangat sulit.
Sebuah argumen yang terkait ialah bahwa Matius dan Lukas masing-masing secara independen menggabungkan tradisi-tradisi lokal mereka sendiri ke dalam Injil-injil mereka, selain daripada tradisi yang mereka peroleh dari Markus dan Q. Tradisi-tradisi local ini biasanya dikenal sebagai Sondergut ("bahan khusus"). Kubu yang belakangan mencatat bahwa parallel Tomas tidak hanya memiliki bahan yang sama dengan Injil-injil Sinoptik, tetapi juga bahan khusus yang ditemukan dalam masing-masing Injil mereka. Kubu yang belakangan menyimpulkan bahwa mengakses kumpulan bahan yang berbeda-beda ini, termasuk tradisi-tradisi lokal, akan jauh lebih mudah setelah Injil-injil kanonik beredar daripada sebelumnya. Mereka yang percaya bahwa Tomas ditulis pada masa yang belakangan juga mempertanyakan apa yang kelihatannya sebagai asumsi dari mereka yang tergabung dalam kubu awal bahwa bahan-bahan "ucapan-ucapan" pastilah lebih tua daripada Injil-injil yang lengkap, yang mencakup narasi.
Argumen besar terakhir yang mendukung bahwa Tomas ditulis belakangan daripada Perjanjian Barudidasarkan pada analisis Sejarah Agama-agama. Secara khusus dikatakan bahwa Gnostisisme adalah suatu perkembangan yang belakangan, sementara Kekristenan yang paling awal, seperti yang terbukti dalam surat-surat Paulus, lebih bersifat Yahudi daripada non-Yahudi dan terpusat pada kematian dan kebangkitan Yesus lebih daripada kata-katanya. Dalam hubungan ini, dilihat bahwa Yesus dalam Injil Tomas tidak begitu kelihatan Yahudi, dan bahwa bentuknya yang sekarang mencerminkan karya-karya dari pemikiran Gnostik abada ke-2, seperti misalnya penolakan terhadap dunia fisik dan kaum perempuan (lih. Tomas 114). Harus dicatat pula bahwa Injil Yohanes penuh dengan pernyataan-pernyataan yang berisi penolakan terhadap dunia fisik (lih. Yohanes 6:63), dan keempat Injil menyatakan "dunia ini" adalah kepunyaan "iblis". Graham Stanton, (The Gospels and Jesus 2002, p. 129) menemukan di dalam Tomas suatu dokumen Gnostik: "menyingkirkan lapisan Gnostik tidak akan pernah mudah."
Kubu awal, sebaliknya, membantah dengan mengatakan bahwa Tomas mencerminkan sedikit sekali atau bahkan sama sekali tidak mencerminkan gnostisisme Valentinian seperti yang ditemukan dalam banyak teks lainnya di tempat penyimpanan manuskrip yang ditemukan di Nag Hammadi. Malah, sebagian orang menunjukkan bahwa tidak semua teks Nag Hammadi itu bersifat gnostik; misalnya, salah satu teks itu adalah sebuah parafrase dari Republik,karangan Plato yang muncul lebih awal beberapa abad sebelum gnostisisme. Juga dicatat bahwa gnostisisme adalah suatu system keyakinan yang berubah-ubah yang mengandung baik unsur-unsur lama maupun baru, dan bahwa bahan yang diidentifikasikan sebagai "gnostik" dalam Tomas mungkin sekali merupakan sesuatu yang baru pada tahun 50. Sementara tentang fokus pada salib yang tidak dimiliki Tomas, para penentu tanggal yang lebih awal berpendapat bahwa Tomas tergolong pada suatu bentuk awal Kekristenan, yang dicontohkan oleh Q, yang memusatkan perhatian pada ucapan-ucapan dari ajaran-ajaran Yesus. Namun bila orang merasa skeptik terhadap Q, seperti sejumlah pakar terkemuka di Britania (lih. hipotesis Farrer), argumen ini tidak begitu meyakinkan.
0 Response to "Waktu penulisan Injil Thomas"
Posting Komentar