Isi Injil Barnabas


Perspektif Islam
Beberapa organisasi Islam mengutip karya ini untuk mendukung pandangan Islam tentang Yesus (Isa Almasih), khususnya para pemikir Islam terkemuka Rashid Rida di Mesir dan Sayyid Abul Ala Maududi di Pakistan, kedua-duanya telah menerima injil ini sampai batas tertentu, meskipun Maududi kemudian mengatakan bahwa penyebutan nama Muhammad dalam injil ini adalah sebuah interpolasi.


Sebagian sarjana Muslim juga setuju bahwa Injil Barnabas ini adalah sebuah rekayasa atau telah diubah di kemudian hari, yang lainnya percaya bahwa Barnabas sendirilah yang menulis Injil ini, sedangkan Kitab-kitab Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes ditulis oleh para pengikut Paulus, lama setelah kejadian-kejadian yang mereka gambarkan itu berlalu. Oleh karena itu, Injil Barnabas lebih otentik daripada injil-injil yang lain.


Beberapa orang Muslim mengambil posisi di antara kedua kutub ini dan menyatakan bahwa meskipun karya ini mengandung "interpolasi Muslim", betapapun juga ia mengandung banyak bahan dari masa Kristen Perdana yang mengkontradiksikan tradisi-tradisi Kristen dan mengukuhkan keyakinan-keyakinan Muslim.


Meskipun dalam beberapa hal Injil Barnabas tidak konsisten dengan ajaran Islam, sejumlah sarjana Muslim mengutipnya sebagai bukti dari keaslian Injil dengan argumentasi bahwa tak seorang Muslim pun akan memalsukan sebuah dokumen dan bahwa hal itu bertentangan dalam al-Qur'an. Mereka yakin bahwa kontradiksi-kontradiksi al-Qur'an di dalam Injil Barnabas adalah tanda-tanda kerusakan tekstual yang menurut pemeluk Islam terjadi pada sebagian besar isi Alkitab),




Perspektif Kristen
Semua sarjanawan kristen setuju bahwa injil Barnabas bukanlah kitab yang ditulis berdasarkan kebenaran. karena jelas kitab barnabas bukan lah berasal dari penulis atupun seorang yang berasal dari jemaat mula-mula dan jarak waktu penulisan kitab dan injil lainnya yang sangat jauh sedangkan injil barnabas baru ada pada abad 16 dan ditulis oleh seorang moor Ibrahim al-Taybili di Tunisia yang notabennya ialah seorang muslim sehingga dapat di pastikan injil barnabas bukan lah sebuah kitab yang memuat konteks kebenaran jemaat mula-mula(palsu). Namun juga dapat di pastikan bahwa Ibrahim al-Taybili sengaja membuat kitab tersebut atas dasar menyerang kekristenan agar mendukung pembenaran pendapat iman islam yang tidak mengakui yesus sebagai tuhan dan muhammad memang di riwayatkan di dalam injil. Dan oleh karena itulah banyak umat islam sekarang ini percaya bahwa injil Barnabas ialah injil yang sengaja di sembunyikan untuk mendukung konsep ketuhanan yesustanpa mengetahui bahwa injil Barnabastersebut adalah palsu,bahkan mengira bahwa Barnabas ialah salah satu dari murid yesus padahal sama sekali bukanlah salah satu dari murid Yesusserta Barnabas tidak pernah bertemu yesus melainkan ia adalah anggota jemaat mula-mula.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Isi Injil Barnabas"

Posting Komentar