Nilai Penting Injil Tomas Dan Penulisnya

Betapapun juga Injil Tomas adalah salah satu laporan paling awal tentang pengajaran Yesus di luar Injil-injil yang kanonik dan karena itu dianggap sebagai teks yang berharga. Sebagian orang mengatakan bahwa Injil ini tidak menyebut-nyebut masalah kebangkitan Yesus, suatu pokok penting bagi iman orang Kristen. Namun, suatu pandangan minoritas menafsirkan bahwa kata-kata pembukaan kitab ini, “Ini adalah ucapan-ucapan rahasia yang diucapkan oleh Yesus yang hidup dan yang dituliskan oleh Didimus Yudas Tomas " (terjemahan Nag Hammadi Library, 2d. edition, ISBN 0-06-066935-7) berarti bahwa ucapan-ucapan itu disajikan sebagai pengajaran Yesus Kristus setelah kebangkitan, seperti yang terlihat dari penggunaan istilah "yang hidup." Ayat terakhir kitab ini, yang menyentak banyak penafsir sebagai tambahan pada suatu masa yang belakangan, mungkin mencerminkan suatu sikap yang memusuhi perempuan (misogini) yang umum, yang sesungguhnya tidak ditemukan di bagian-bagian lain dari teks ini, yang juga merujuk kepada “kehidupan” dalam pengertian satu-satunya, yaitu “kehidupan yang kekal”.
114. Simon Petrus berkata kepada mereka, "Suruh Maria meninggalkan kita, karena perempuan tidak pantas mendapatkan kehidupan." Yesus berkata, "Lihatlah, aku akan membimbingnya untuk menjadikannya laki-laki, sehingga ia pun dapat menjadi roh yang hidup seperti kalian laki-laki. Karena setiap perempuan yang menjadikan dirinya laki-laki akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."
Sebagian ahli menganggap Injil ini sebagai sebuah teks gnostik, karena ditemukan di sebuah perpustakaan yang terutama sekali memuat teks-teks Gnostik. Yang lainnya menolak penafsiran ini, karena Tomas tidak memiliki mitologi Gnostisisme yang penuh seperti yang digambarkan oleh Irenaeus dari Lyons, sekitar tahun 185atau yang diakui oleh keilmuan modern. Para sarjana yang lainnya lagi melihat peredaksian yang semakin lama bersifat semakin Gnostik bila mereka membandingkan ucapan-ucapan dalam Perjanjian Baru dengan ucapan-ucapan yang parallel dalam versi bahasa Yunani dari Injil Tomas (sekitar 200), dan ucapan-ucapan di dalam versi Koptik (sekitar 340). Tak satupun kelompok besar Kristen yang menerima Injil ini sebagai kanonik atau berwibawa.
Injil ini jelas ditulis dari sudut pandang Didimus Yudas Tomas, salah seorang dari kedua belas murid Yesus (yang muncul dalam Injil Yohanes sebagai "Tomas si peragu"). Injil ini mengklaim bahwa penyataan-penyataan dan perumpamaan-perumpamaan khusus (yang dicatat di dalam teks ini) dibuat hanya untuk Tomas. Namun, Injil ini adalah sebuah kumpulan dari ucapan-ucapan dan perumpamaan-perumpamaan, yang tidak mengandung kisah naratif dari kehidupan Yesus, yang dimuat oleh keempat Injil kanonik.
Injil ini penting bagi para sarjana yang meneliti Injil Q, yang, seperti Tomas, diyakini sebagai kumpulan dari ucapan-ucapan atau ajaran-ajaran Yesus. Meskipun tidak ada satu salinan pun dari Q yang pernah ditemukan, kenyataan bahwa Tomas adalah sebuah Injil yang berisi ucapan-ucapan Yesus, oleh sebagian orang dipahami sebagai petunjuk bahwa seorang Kristen perdana memang menulis kumpulan dari ucapan-ucapan Yesus, dan dengan demikian mereka merasa bahwa Injil Tomas membuat teori Q semakin dapat dipercaya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nilai Penting Injil Tomas Dan Penulisnya"

Posting Komentar