Gereja Dalam Konsep Konsili Vatikan II
Pembaharuan Vatikan II
Tujuan pastoral konsili adalah pembaharuan Gereja, pewartaan Injil di seluruh dunia dan dialog dengan dunia modern " (PO 12).
Ada tiga (3) bidang yang merupakan titik pembaharuan.
Ada tiga (3) bidang yang merupakan titik pembaharuan.
Pertama
Pembaharuan Gereja
Dalam dekrit tentang ekumenisme dikatakan bahwa " pembaharuan Gereja secara hakiki terdapat dalam peningkatan kesetiaan terhadap panggilannya" (UR6). Penjelasan lanjutannya adalah sebagai berikut: dalam ziarahnya gereja dipanggil oleh Kristus kepada perubahan terus menerus, yang dibutuhkannya sebagai lembaga manusiawi dan duniawi.
Pembaharuan konsili Vatikan II memang merupakan pertama-tama pembaharuan batin ( AdG 35),dengan tobat (LG8=GS 21) dan memurnikan diri (LG 12), yang dikerjakan Roh Kudus (LG 4) dan yang sangat bergantung pada pendidikan (PC 18). Tetapi pembaharuan ini juga berupa pembaharuan perubahan (UR 4) dan penyesuaian (PC 4), yang harus dikerjakan (UR 4), karena melaksanakan pembangunan lanjut gereja (LG 12). Pembaharuan yang dimaksudkan oleh Vatikan II tidak hanya berarti meningkatkan semangat, tetapi sungguh-sungguh merupakan perubahan, dan pertama-tama perubahan dalam faham gereja.
Pembaharuan Gereja
Dalam dekrit tentang ekumenisme dikatakan bahwa " pembaharuan Gereja secara hakiki terdapat dalam peningkatan kesetiaan terhadap panggilannya" (UR6). Penjelasan lanjutannya adalah sebagai berikut: dalam ziarahnya gereja dipanggil oleh Kristus kepada perubahan terus menerus, yang dibutuhkannya sebagai lembaga manusiawi dan duniawi.
Pembaharuan konsili Vatikan II memang merupakan pertama-tama pembaharuan batin ( AdG 35),dengan tobat (LG8=GS 21) dan memurnikan diri (LG 12), yang dikerjakan Roh Kudus (LG 4) dan yang sangat bergantung pada pendidikan (PC 18). Tetapi pembaharuan ini juga berupa pembaharuan perubahan (UR 4) dan penyesuaian (PC 4), yang harus dikerjakan (UR 4), karena melaksanakan pembangunan lanjut gereja (LG 12). Pembaharuan yang dimaksudkan oleh Vatikan II tidak hanya berarti meningkatkan semangat, tetapi sungguh-sungguh merupakan perubahan, dan pertama-tama perubahan dalam faham gereja.
Kedua
Pewartaan Injil di seluruh dunia
(PO 12)
Penekanannya bukan hanya pada semangat, melainkan juga pada suatu perubahan yang cukup radikal. Perubaha. Perubahan dalam faham misi tentu berhubungan langsung dengan faham gereja. Bahkan perubahan faham gereja dilihat sebagai hal yang paling konkret dalam hubungannya dengan agama-agama bukan Kristiani, atau hubungan-hubungan dengan gereja Kristen yang bukan Katolik. Gereja tidak hanya memahami diri secara lain tetapi juga menampilkan diri secara lain.
Pewartaan Injil di seluruh dunia
(PO 12)
Penekanannya bukan hanya pada semangat, melainkan juga pada suatu perubahan yang cukup radikal. Perubaha. Perubahan dalam faham misi tentu berhubungan langsung dengan faham gereja. Bahkan perubahan faham gereja dilihat sebagai hal yang paling konkret dalam hubungannya dengan agama-agama bukan Kristiani, atau hubungan-hubungan dengan gereja Kristen yang bukan Katolik. Gereja tidak hanya memahami diri secara lain tetapi juga menampilkan diri secara lain.
Ketiga
Dialog dengan dunia Modern
Gereja tidak hanya menampilkan diri secara lain dalam bidang agama, tetapi juga- dan terutama di bidang profan. Berpangkal pada perubahan dalam pandangan terhadap dirinya sendiri, gereja sekarang juga mempunyai pandangan lain terhadap dunia sekitarnya, baik yang sakral maupun yang profan. Ada dua perubahan yang di tekankan yaitu: perubahan sakral dan perubahan profan.
Dialog dengan dunia Modern
Gereja tidak hanya menampilkan diri secara lain dalam bidang agama, tetapi juga- dan terutama di bidang profan. Berpangkal pada perubahan dalam pandangan terhadap dirinya sendiri, gereja sekarang juga mempunyai pandangan lain terhadap dunia sekitarnya, baik yang sakral maupun yang profan. Ada dua perubahan yang di tekankan yaitu: perubahan sakral dan perubahan profan.
0 Response to "Gereja Dalam Konsep Konsili Vatikan II"
Posting Komentar